Thursday, March 6, 2014

Filled Under:

KEDUDUKAN ANAK DALAM PERSPETIF AL QUR’AN (khotbah Jum’at,7-3-2014MASJID SMKN 10 MALANG)



 Maasyirol m.r.         
Alhamdulillah hirobil alamin, kita perlu senantiasa mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt, karena betapa banyak nikmat karunia Allah yg  dilimpahkan kepada kita sekalian, sehingga dg nikmat nya itu kita masih mampu berakti fitas dalam hidup ini. Baik aktifitas dlm kaitan nya dg ibadah, kpd Allah maupun aktifitas bermu’amalah sesama manusia.
      Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kpd junjungan kita Nabi besar Muh. Saw. Karena berkat jasa jasanya dlm membibing umat manusia, kita mampu me milih jalan yg benar yg diridhoi Allah swt. Yaitu dinul islam.
       Salah satu dambaan dan cita cita bagi kehidupan keluarga muslim adalah di anu grainya keturunan / anak dlm rumah tangga mereka. Karena kehadiran anak ini akan bisa menambah keceriaan dan kesemarakan dlm kehidupan keluarga. Tangis & tawa se orang anak disaat masih usia dini / masa kanak kanak merupakan hiburan yg menye nangkan bagi kehidupan orang tuanya.  Disini orang tua mulai menemukan keleng  kapan hidup berkeluarga, karena telah hadir ditengah tengah keluarga yg dibangunya, anak anak yg ceria yg penuh gelak tawa pada setiap saat pagi, sore siang malam & kesempatan lainya. Itu sebuah kenyataan yg biasah terjadi dlm kehidupan berkeluarga.
Maasyirol m r
Ketia anak dalam usia dini, maka yg sering mewarnai kehidupan keluarga adalah keceriaan, rasa suka cita, karena gelak tawa & canda ria anak anak yg mulai tumbuh dan berkembang dlm hidupnya. Namun seiring dengan perkembangan anak yang beranjak dewasa, sering kali orang tua dibikin susah & sedih akibat prilaku anak yang mulai bikin ulah dan susah diatur itu.
Nah, sesungguhnyabagaimanakah Islam menempatkan anak pada kehidupan keluarga itu ?
 Apa yg harus dilakukan orang tua dalam menghadapi & mengatasi perilaku anak anaknya yang mulai menyusahkan hati orang tuanya itu ?.
 Kalau kita mau mencermati ayat ayat qur’an & hadis Nabi Muh. Saw, sesungguhnya anak itu ditempatkan pada 5 posisi dlm Islam.

Pertama ;  

Anak pada dasarnya merupakan amanah yang diberikan Allah kepad a orang tuanya, karena sebagai amanah, maka kedua orang tuanya wajib menjaga, merawat, & mendidik anak anaknya itu pd jalan yang benar, membekali Ilmu pengetahuan yg cukup menanamkan ahklak, & budi pekerti yang luhur, serta membekali ketrampilan yg memadai, agar anak siap menghadapi masa depannya scr mandiri, tangguh, & penuh tanggung jawab. Dalam Q:S. At-tahrim :6 Allah berfirman :
“.Wahai orang – orang yg beriman, jagalah dirimu, & dekuargamu ( termasuk anak-anakmu ) dari siksa api neraka.”
Dalam Hadits Rasulullah Muh. Saw. Pernah bersabda
:” kewajiban orang tua terhadap anak ialah memberi nama yg baik, & mendidik dg Ahklak yg bagus, mengajarkanbaca tulis, berenang, memanah, memberi nafkah yg halal & bergizi, serta menikahkan setelah mereka dewasa.” ( HR. Al- Hakim. )
Pada suatu kempatan Ali bin Abi Tholib, penah berkata :
:” Didiklah anak anakmu sesungguhnya mereka dilahirakan untuk hidup pada zaman yg berbeda dg zamanmu.”
Kemudian, Nabi berwasiat pula:
:” Hargailah ( potensi ) anak anakmu & baguskanlah adab budi pekertinya ( HR Ibnu Majah ) 

Maasyirol M.R.
Kedua: 

Anak pada dasarnya dapat juga menjadi fitnah ( sumber cobaan ) 

bagi orang tuanya. Pada posisi ini apabila anak yang meskipun orang tuanya telah berusaha sekamsimal mungkin memberikan pendidikan, pengarahan yg baik, tetapi karena anak kurang patuh & tidak taat pd orang tua nya, maka sering kali anak membikin ulah , membikin onar, yang dapat mencemarkan nama baik orang tuanya. Al Qur’an sendiri telah mengakui, bahwa pada saat saat tertentu anak dapat menjadi sumber cobaan ( finah ) bagi orang tuanya. Dikatakan dlm QS. At Taghobun 15
:” sesungguhnya hartamu dan anak anakmu sebagai finah. & disisi Allah lah pahala yang besar.”
Menghadapi seorang anak yg demikian, orang tua harus bias bersabar dan Tabah, seraya tetap terus mendo’akan pada anaknya agar menjadi anak yang sholeh.  Karena sesungguhnya do’a orang tua & keridloan hatinya,sangat didengar oleh Allah robul Izati. Meskipun anak anak sering membikin ulah & kerap kali membikin hati orang tuanya susuah,& orang tuanya tetap saja orang tua tdk di izinkan mengeluarkan kata kata kutukan dari mulutnya terhadap anak anaknya. Karena sekali orang tuanya mengeluarkan kata kata kutukan pada anaknya,maka Allah Swt akan menimpahkan azab kpd anak itu. Dlm sebuah hadis diterangkan :”
:” bahwa ridlo Allah itu sangat tergantung dari ridlo kedu orang tuanya.& kutukan Allah itu sangat tegantung dr kutukan orng tuanya, ( HR/Turmudi )
Pada hadis yg lain ditegaskan ;
:”Jangalah engkau mengutuk terhadap anak anakmu. (HR. Muslim )
Maasyirol M.R.

Ketiga: 

Bahwa seorang anak pada suatu saat dpt pula menjadi Musuh bagi orang tua.

Diterangka dlm QS. At taghobun 14:
:” Wahai Orang2 yg beriman sesungguhnya Istrimu & anak2mu merupakan musuhmu, maka berhati2lah terhadap mereka.” Pada ayat tersebut diatas jelas sekali bahwa pada saat2tertentu anak bisa menjadi musuk orang tuanya. Baranglali apa yg disitir ayat tersebut,inisudah menjadi kenyataan. Betapa banyak seorang anak yg tega menghabisi nyawa orang tuanya. Disamping itu banyak pula orang tua harus tega membunuh anaknya, karena anak sering mengancam keselamatan hidup orang tuanya. Sehingga antara orang tua & anak saling mencari peluang utnuk bisa bembunuh nyawa masing2 terlebih dahulu. Ini tentu merupaka sesbuah kenyataan pait,apabila menipa keluarga kita.

Maasyirol MR.
Keempat: 

Anak pada suatu saat dpt menjadi penyejuk hati & penghibi diri pd keluarga/orang tuanya.
Bahkan anak bisa juga sbg investasi amal soleh bagi orang tuanya ,apa bila orang tuanya sudah meniggal dunia .karena anak yg soleh itu akan terus menerus mendoakan orang tuanya ,agar mereka senantiasa memperoleh ampunan dari Allah SWT serta di tempatkanpd tempat yang indah di sisinya ,yaitu surga .anak seperti inilah yang senantiasa didanbakan olehsetiap keluarga muslim.
& anak anak seperti ini tumbuh dan berkembang seiring doa2 orang tuanya  yang dipanjatkan kepadaAllah robbiul izzati.doa yang diajarkanoleh Allah SWT agar sering di baca oleh orang tua sbg mana yang tertuang dalam QS Al Furqon:74
 :“wahai tuhan kami anugrahkanlah pd kami, istri2 kami serta anak cucu kami sebgai penyejuk hati, dan jadikanlah kami sbgai pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa “,
Pd QS Ibrahim:40 Allah mengajarkan doa yang lain :  
“wahai tuhanku jadikanlah aku & anak cucu keturunanku  sebagai orang yang senantiasa mangajarkan shalat .”wahai Tuhan kami ,terimalah do’a kami”. Pada posisi ini seorang anak merupakan buah hati orang tua/perhiasan hidup bagi orang tuanya .sebuah Hadist Nabi SAW menegas kan bawasanya anak itu merupakan permata hati orang tuanya.
Maasyiral MR
KELIMA: 

bahwa pd dasarnya kehadiran anak itu dpt pula menjadi elemen untuk memperkokoh dan memperkuat barisan umat nabi Muhammad SAW.
Dalam suatu hadist rosulullah  SAW pernah bersabda,“menikahlah kamu sekalian dgn wanita2 penyayang & yg subur (banyak anak),karena sesungguhnya aku Muhammad sangat bangga akan banyaknya umatku pd hari kiamat (HR.Muslim).pd hadist tersebut diatas digambarkan, bahwa anak2 yg lahir dari keluarga muslim ,diharapkan dpt menambah kekuatan barisan umat Muhammad SAW dalam menegakan kalimah Illahi di muka bumi ini,atau mau berjuang li’illah likalimatillah dalam hidupnya. Sehingga wajar kalau Rosulullah SAW sangat membanggakan banyak nya umat ini karena dgn banyaknya umat tersebut diharapkan panji panji islam dpt berkibar scr kokoh sehingga Islam dpt memayungi kehidupan umat manusia.
Demikian inti pokok uraian khutba jum’at tentang :”kedudukan anak dlm perspektif Al-Quran”.semoga uraian yg sederhana ini ada manfaatnya.

0 komentar:

Copyright @ 2013 IKATAN KELUARGA BESAR HAJI ABU BIN HAJI RAIS.