Tuesday, June 4, 2019

Filled Under:

Khutbah Hari Raya Idul Fitri, H.M. Syaifudin Zuhri, S.Ag.*

Khutbah Hari Raya Idul Fitri
HIKMAH ROMADLON DAN IDUL FITRI
H.M. Syaifudin Zuhri, S.Ag.*

اَﷲُ اَكْبَرْ ٩×  لآ اِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَاﷲُ اَكْبَرُ  وَ للهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْـدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْعِيْدَ شِعَارًا لِدِيْنِهِ وَفَرْحَةً لِصَائِمِهِ،  اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالىَ بِتَكْبِيْرٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَسْبِيْحٍ وَتَمْجِيْدِهِ، اَشْهَـدُ اَنْ لآ اِلهَ ِالاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ فِيْ ذَاتِهِ وَصِفَاتِهِ وَكَمَالِهِ،  وَاَشْهَدُ اَنَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُشَرَّفُ بِالْقُرْآنِ وَالْمُعَيَّدُ بِمُعْجِزَاتِهِ، اَللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّـدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ،   وَعَلىَ آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَتْبَاعِهِ وَسَائِرِ اُمَّتِهِ.  اَمَّا بَعْدُ  فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ  وَاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا اِلىَ اَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِيْ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهُ

Ma’asyirol muslimin muslimat Jama’ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Alloh,
Kita patut bersyukur kepada Alloh azza wa jalla bahwasanya sampai pagi ini kita masih diberi kesempatan menikmati kegembiraan dan dan kebersamaan menyambut pagi yang fitri diiringi dengan gemuruh suara takbir, tahlil, tasbih dan tahmid yang membahahana di seluruh penjuru bumi, Ini membuktikan betapa Maha Besarnya Allah Azza wajalla, betapa Maha Sucinya Allah Robul Izzati. Disamping itu kita juga bersyukur karena telah dapat menuntaskan puasa romadlon sebulan penuh tanpa halangan yang berarti.
Maka alangkah baiknya mengawali langkah baru di bulan syawwal ini mari kita bulatkan niat, kita satukan tekad  untuk selalu merawat iman dan taqwa yang telah tertanam di dalam dada dengan melaksanakan segala perintah Alloh dan menjauhi semua larangan-Nya, agar kita diberi kehidupan yang lebih barokah, aman, tentram, damai, bahagia dan sejahtera lahir batin selama hidup di dunia hingga di akhirat nanti. Amin.

Ma’asyirol muslimin wal muslimat Rohimakumulloh,
 Hari ini  adalah hari kemenangan kita umat Islam yang telah bersusah-payah berjuang mengendalikan hawa nafsu, dan mulai pagi ini kita diibaratkan burung yang dilepaskan dari sangkar yang mengurungnya dan bebas terbang di angkasa raya. Tetapi jangan pernah mengira kita bebas berbuat apa saja, bebas melakukan apa saja tanpa boleh dicegah dengan dalih hak asasi manusia. Karena sesungguhnya ma'asyirol muslimin, kebebasan manusia ini tidaklah mutlak, melainkan tetap ada batasnya dan ada konsekwensinya. Kebebasan kita dibatasi oleh norma-norma Agama dan norma-norma susila, termasuk norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Orang yang melanggar norma susila mencuri atau berselingkuh misalnya, meskipun mengatas namakan kebebasan atau hak asasi, dia akan tetap terkena sanksi. Bisa jadi masuk penjara atau bisa juga babak belur dihajar massa.
Demikian pula halnya orang yang melanggar norma Agama, melanggar larangan Allah, maka dia telah berdosa dan diancam dengan siksa neraka, kecuali dia mau bertaubat, mohon ampun kepada Allah, menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya. Inilah yang disebut dengan taubatan nasuha. Allah swt berfirman dalam surat At tahrim 8 :
يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا تُوْبُوْآاِلَى اللهِ تَوْبَةً نَصُوْحًا عَسَى رَبُّكُمْ اَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّأٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَااْلاَنْهَارُ.
"Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang sesungguhnya, mudah-mudahan Tuhanmu menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai  "

Allohu akbar Allohu akbar walillahuil hamdu,
Ma’asyirol muslimin muslimat Rohimakumulloh,
 Puasa Romadlon adalah wahana paling tepat dan sarana paling lengkap yang disediakan Allah bagi orang-orang yang beriman untuk melakukan penyucian diri dari dosa-dosa dan kesalahan. Sebagaimana Sabda Nabi SAW
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ اِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه البخارى
"Barang siapa yang shalat di malam qodar dengan dasar iman dan keikhlasan,  maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan barang siapa berpuasa romadlon dengan dasar iman dan keikhlasan  maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu " H.R. Bukhori Muslim.
Memang kalau kita mau menggali hikmah dari kata Romadlon yang terdiri dari 5 huruf : Rok, Mim, Dlodl, Alif dan Nun, maka kita akan mendapati huruf Ro' mengandung makna rahmat. kita dapat membuktikan betapa rahmat Allah ditumpah ruahkan di bulan itu kepada semua hambaNya, termasuk mereka yang tidak beriman sekalipun. Kita lihat masjid-masjid dan langgar dipenuhi jama'ah, padahal di bulan yang lain seringkali kosong. Pasar, toko, mall dan swalayan pun dijejali pengunjung yang berbelanja kebutuhan lebaran. Ini berarti roda ekonomi berputar sangat kencang, pemerataan rizki dan omzet penjualanpun otomatis meningkat tajam.
Huruf Mim mengandung makna Maghfiroh, karena Allah mengobral ampunan kepada orang-orang yang tidak tertipu gemerlapnya dunia, yakni orang-orang yang mau berlapar-lapar puasa di siang hari, dan berpayah-payah tarawih di malam hari, hanya karena mengharap rahmat,  ridlo dan ampunanNya.
Huruf dlod mengandung makna dlo'ful ajri yang berarti berlipat gandanya pahala. Karena Allah memang melipat gandakan pahala orang orang yang beramal kebajikan di bulan ini hingga hitungan yang tidak terhingga, sebagaimana FirmanNya dalam hadits qudsi:
"Semua amal kebaikan manusia akan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali, tujuh puluh kali, hingga tujuh ratus kali, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Aku akan membalasnya sekehendakKU".
Huruf Alif mengandung makna iman, yang berarti yaqin dan percaya. Karena hanya orang-orang yang berimanlah yang terketuk hatinya dan terbuka kesadarannya untuk menjalankan ibadah puasa dengan sempurna, di tengah  berbagai macam godaan dan rayuan hawa nafsu yang datang silih berganti. Walhasil dia tidak akan berani berbuka sebelum tiba waktunya, dia tidak akan mau makan minum secara sembunyi-sembunyi, karena itu berarti menipu diri sendiri.
Huruf Nun mengandung makna nailus sa'adah, yang berarti memperoleh kebahagiaan. Allah memang telah memberikan garansi bagi orang-orang yang mau perpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan, di saat orang lain enak-enakan makan minum tanpa rasa malu, dengan jaminan sorga yang kenikmatannya belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam benak pikiran manusia.
قَالَ تَعَالَى اَعْدَدْتُ لِعِبَاِديَ الصَّالِحِيْنَ مَالاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ اُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلىَ قَلْبِ بَشَرٍ. الحديث القدسي
Ma’asyirol muslimin muslimat Rohimakumulloh,
Idul Fitri berarti kembali kepada fitrah, yakni kesucian lahir dan batin, kesucian jasmani dan rukhani. Kesucian jasmani kita, ditandai dengan munculnya kekuatan dan semangat baru untuk menyambut pagi memulai hari dengan kondidsi badan sehat, segar dan hati riang gembira, seraya berduyun-duyun bersama keluarga, tetangga dan handai tolan menuju tempat shalat idul fitri dan mendengarkan nasehat-nasehat Agama yang disampaikan khotib. Ini menjadi bukti kebenaran sabda Nabi Muhammad SAW :
صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
 "Berpuasalah kamu, niscaya akan menjadi sehat", ibaratnya: jika kita memiki kendaraan bermotor yang rusak, lalu kita bawa ke bengkel dan diservis dengan benar, maka begitu keluar dari bengkel, kendaraan kita akan kembali normal, layak dan nyaman dipakai.
 Sedangkan kesucian rukhani bagi orang-orang yang berpuasa berarti suci bersih dari debu-debu dosa, ibarat bayi yang baru dilahirkan oleh sang bunda. lni karena selama menjalankan ibadah puasa kita telah dilatih untuk berlaku sabar, sabar dalam menjalankan ketaatan, sabar meninggalkan kemaksiatan, dan sabar saat menghadapi cobaan maupun tantangan.  Kita juga dilatih untuk memiliki sikap simpati dan empati kepada orang orang yang hidup menderita dan serba kekurangan. Kita dilatih untuk pandai-pandai mengendalikan emosi, menahan diri dari perkataan kotor dan perbuatan keji, lantas tidak ketinggalan kita saling berbagi, mewujudkan solidaritas sosial dengan membayar zakat, baik zakat fitrah mapun zakat mal bagi mereka yang berkelebihan, untuk menjembatani jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Maka pantaslah jika Allah menyambut mereka bak para pahlawan yang baru pulang dari medan perang dengan mengibarkan panji-panji kemenangan.

Allohu akbar Allohu akbar walillahuil hamdu,
Ma’asyirol muslimin jamaah shalat Ied Rohimakumulloh,
 Akhirnya dengan semangat romadlon dan idul fitri mari kita sambut masa depan kita  dengan penuh optimisme, seraya mewujudkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan pribadi dan keluarga, dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, agar tetap tercipta suasana yang rukun, damai, aman, dan sejahtera, serta bahagia lahir batin fiddini wad dun-ya hattal akhiroh. Dan semoga Alloh menerima semua amal-ibadah kita, memberkahi seluruh kehidupan kita,  dan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang kembali kepada kesucian diri  dengan memperoleh kemenangan yang hakiki teriring doa :

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَجَعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ كُلُّ عَامٍ وَاَنْتُمْ بِخَيْرٍ.
آمِينْ آمِينْ آمِينْ يَامُجِيْبَ السَّائِلِينْ.

خطبة الثانية
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ اْلاَعْيَادَ بِاْلاَفْرَاحِ وَالسُّـرُوْرِ، وَضَاعَفَ لِلْمُتَّـقِيْنَ جَزِيْلَ اْلاُجُوْرِ،  فَسُبْحَانَ مَنْ حَرَّمَ صَوْمَهُ وَاَوْجَبَ فِطْرَهُ وَحَذَّرَ فِيْـهِ مِنَ الْغُرُوْرِ، اَشْهَدُ اَنْ لآاِلـهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً يَشْرَحُ لَنَا ِبهَا الصُّدُوْرَ،  وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى اَقَامَ مَنَارَ اْلإِسْلاَمَ بَعْدَ الدُّثُوْرِ، صَلَوَاةُاللهِ وَسَلاَمُهُ عَلىَ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  سَـيِّدِنَا نُوْرٌ،  وَعَلَى الِـهِ وَصَحْبِـهِ صَلاَةً وَّسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ اِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ.اَمَّا بَعْدُ،  فَيَآ اَيُّهَاَالنـَّاسُ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاعْلَمُوْا اَنَّ يَوْمَكُمْ هذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، فَاَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ فَقَالَ  تَعَالَى وَهُوَ اَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ: اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ، يَآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. فَاَجِيْبُوااللهَ عَلَى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا عَلَى مَنْ بِهِ هَـدَاكُمْ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  سَـيِّدِ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ   وَعَلَى الِـهِ وَاَصْحَـابِـهِ وَالتَّـابِعِيْنَ،  وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَـانِهِمْ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ،  وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ   يـَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمـَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَـَاتِاَ ْلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْـئَاتِ، يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتَكْبِيْرَنَا وقِرَائَتَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَخَاشُعَنَا وَلاَتَضْرِبْ بِهَاوُجُوْهَنَا يَاإِلهَ الْعَالَمِيْنَ وَيَاخَيْرَالنَّصِريْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّهُمَّ اجْعَلْنَاوَإِيَّكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ الْفَائِزِيْنَ الْمَقْبُوْلِيْن وَأَدْخَلَنَاوَإِيَّكُمْ مِنْ زُمْرَةِالْمُوَحِّدِيْنَ الْآمِنِيْنَ  رَبَّـنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ اْلاَبْرَار يَا عَزِيْزُ يَاغَـفَّارُ  يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ  وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللهُ اَكْبَرُ ۳×   وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

0 komentar:

Copyright @ 2013 IKATAN KELUARGA BESAR HAJI ABU BIN HAJI RAIS.